Menurut web tutorly.id, Hemodialisis adalah prosedur medis yang digunakan untuk menggantikan fungsi ginjal yang hilang pada penderita gagal ginjal. Berikut adalah penjelasan detail mengenai prosedur hemodialisis di rumah sakit:

Persiapan Sebelum Hemodialisis

  1. Evaluasi Medis Awal: Sebelum memulai hemodialisis, pasien akan menjalani evaluasi medis menyeluruh. Ini meliputi pemeriksaan fisik, analisis darah untuk menilai tingkat kreatinin, urea, elektrolit, dan fungsi lainnya. Evaluasi ini penting untuk menentukan kapan dan seberapa sering hemodialisis diperlukan.
  2. Pemasangan Akses Vaskular: Sebelum melakukan hemodialisis, pasien perlu memiliki akses vaskular yang memadai. Hal ini dapat dilakukan melalui pemasangan kateter vaskular sementara, fistula arteriovenosa, atau graft vaskular. Fistula arteriovenosa adalah pilihan terbaik karena memiliki risiko infeksi lebih rendah dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Proses Hemodialisis

  1. Sesi Hemodialisis: Proses hemodialisis biasanya dilakukan di unit dialisis di rumah sakit atau pusat dialisis. Pasien duduk atau berbaring di kursi khusus selama sesi hemodialisis yang biasanya berlangsung 3-4 jam, tergantung pada kebutuhan medis dan kondisi pasien.
  2. Mesin Hemodialisis: Selama sesi, pasien terhubung ke mesin hemodialisis melalui akses vaskular yang telah dipersiapkan sebelumnya. Mesin ini berfungsi untuk menyaring darah dari zat-zat sisa yang biasanya dibuang oleh ginjal sehat, seperti urea, kreatinin, dan berbagai racun lainnya.
  3. Filtrasi Darah: Darah pasien mengalir melalui selang ke dalam mesin hemodialisis yang dilengkapi dengan filter khusus (disebut dialiser atau membran semipermeabel). Di dalam dialiser, darah terpapar dengan larutan dialisis (biasanya berupa larutan saline khusus) yang membantu dalam proses penyaringan.
  4. Proses Dialisis: Selama proses dialisis, zat-zat sisa dan kelebihan cairan dari darah pasien berdifusi dan dialisis keluar ke dalam larutan dialisis. Di sisi lain membran, cairan dialisis yang telah diproses ini dibuang, sedangkan darah yang telah disaring dikembalikan ke dalam tubuh pasien melalui akses vaskular.
  5. Monitoring Medis: Selama sesi hemodialisis, tim medis memantau kondisi pasien secara terus-menerus. Mereka mengawasi tekanan darah, suhu tubuh, dan parameter lain untuk memastikan bahwa proses berjalan dengan baik dan aman bagi pasien.

Setelah Hemodialisis

  1. Evaluasi Setelah Sesi: Setelah sesi hemodialisis selesai, pasien mungkin merasa lelah atau lemah karena proses filtrasi darah yang intensif. Tim medis akan mengevaluasi kondisi pasien dan memastikan tidak ada komplikasi yang timbul selama atau setelah prosedur.
  2. Jadwal Hemodialisis: Pasien dengan gagal ginjal yang memerlukan hemodialisis biasanya menjalani prosedur ini beberapa kali seminggu, tergantung pada tingkat keparahan dan rekomendasi medis. Jadwal ini perlu diikuti dengan ketat untuk menjaga kondisi kesehatan pasien.

Kesimpulan

Hemodialisis adalah prosedur penting untuk mengelola gagal ginjal yang parah. Meskipun memerlukan kedisiplinan dan kesabaran, hemodialisis memberikan solusi vital untuk membersihkan darah dari zat-zat berbahaya yang akan menumpuk tanpa fungsi ginjal yang adekuat. Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan medis yang baik, banyak pasien berhasil menjalani kehidupan yang produktif dan berkualitas meskipun menghadapi kondisi yang menantang ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *